Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Untuk menjadi seorang kritikus sastra yang baik, tentu sebaiknya terlebih dahulu memahami pengertian dasar mengenai kritik dan sastra. Kata kritik dalam bahasa Yunani yaitu kritikos yang berati menghakimi, membandingkan, atau menimbang. Kritik merupakan sebuah aktivitas penting yang pekerjaanya hampir serupa seperti peradilan, dimana keduanya memiliki peran untuk membedakan, menanggapi, menganalisis, dan memberikan sebuah penilaian antara yang baik dan pengertian sastra dalam dunia kebahasaan merupakan nilai estetika yang mengutamakan imajinatif, yang mana penggunaan bahasa dalam karya sastra bukan bahasa biasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui karya sastra seseorang dapat mengutarakan sebab, makna yang bernilai didaktis dan kreatif, yang diutarakan ke dalam media bahasa secara lisan ataupun tulisan. Dapat disimpulkan secara umum kritik sastra adalah pengkajian terhadap karya sastra yang menganalisis dan menjelaskannya agar bisa dipahami dan dinikmati pembaca dan kemudian menjadi menilainya secara objektif. Kritik sastra adalah kajian yang menganalisis sebuah pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penilaian terhadap karya sastra. Berikut tiga karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang kritikus sastra 1. Berbakat dan Memiliki Perasaan Ketika MengkritikArti berbakat disini yaitu seseorang yang telah mampu dan mengembangkan kemampuan dalam mengkritik. Pada dasarnya sifat kritis adalah kemampuan dasar yang diberikan Tuhan kepada masa kecil, anak-anak yang baru belajar membaca pasti akan selalu bertanya kepada orang tua atau lingkungan sekitarnya mengenai segala sesuatu yang belum dipahami. Aktivitas seperti ini sebenarnya merupakan kebiasaan kritis manusia semasa kebiasaan itu, seorang anak-anak akan terus berkembang dan mendalami sesuatu dengan cermat, menemukan kekurangan yang belum dipahami, merasakan keindahan yang tampak dan tersembunyi, membandingkan persamaan, dan menyadari perbedaan yang tidak kita lihat dengan mudah. Maka dari itu, berkembang atau tidaknya anak-anak dapat berpikir kritis sampai dewasan nanti adalah dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar semasa kecil. Selanjututnya memiliki perasaan ketika mengkritik merupakan hal penting yang tidak boleh dilupakan dan merupakan kemampuan khusus yang membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dalam kritikus sastra sedang meneliti sebuah karya sastra, maka kemampuan dalam mengkritiknya harus diikuti oleh sebuah perasaan yang mana perasaan itu juga dapat membedakan antara makna pada sebuah karya sastra. Oleh karena itu, perasaan merupakan karakteristik penting dari seorang kritikus sastra dalam melengkapi kemampuannya dalam mengkritik, sehingga dapat menikmati karya sastra dan membantu pembaca untuk mencicipinya dengan Memiliki Wawasan Kebudayaan dan penting seorang kritikus sastra yang baik adalah memilik wawasan kebudayaan serta pengalaman yang luas dan beragam, untuk memperoleh keterampilan kritis, sebuah pengalaman merupakan pembeda antara kritikus pemula dan kritikus yang seorang kritikus yang memiliki wawasan yang luas dan beragam, maka penilaian dan kritiknya lebih diterima dan dihargai oleh para penulis dan masyarakat. Kritikus sastra biasanya memperoleh pengalaman dengan membaca secara ekstensif karya-karya kritikus sastra yang lain, lalu hasil bacaanya diaplikasikan ketika mengkritik. Setidaknya ada empat wawasan kebudayaan yang harus dipahami oleh seorang kritikus Wawasan Kebudayaan KritikPenting bagi seorang kritikus sastra mengetahui asal-usul kritik, metode kritik, cara menganalisis teks sastra, dan mampu memberikan sebuah penilaian yang baik dan Wawasan Kebudayaan SastraSeorang kritikus sastra harus mengetahui jenis-jenis karya sastra dan fungsinya. Contoh, jika ingin mengkritisi sebuah puisi maka seorang kritikus harus mengetahui asal-usul puisi, aturan pertunjukan, dan nilai-nilai yang terkandung di Wawasan Kebudayaan RetorikaFungsi wawasan kebudayaan retorika adalah untuk membantu seorang krtitikus sastra dalam memahami kefasihan kata, ungkapan-ungkapan, dan gaya bicara yang digunakan dalam karya sastra baik tulisan ataupun Wawasan Kebudayaan LinguistikDengan memahami kebudayaan linguistik, seorang kritikus sastra akan lebih mudah mengetahui kebenaran frasa, keutuhan kalimat, dan menghindari peyimpangan kaidah kebahasaan yang dapat merusak makna dan keindahan karya Adil dan JujurBerperilaku adil dan jujur sebenarnya merupakan keharusan yang dimiliki oleh orang-orang pada umumnya. Ketika seseorang sedang dihadapkan oleh sebuah hukum, beberapa orang pasti akan ada yang menentang hukum itu jika dirasa tidak adil. Dan seorang kritikus sastra merupakan salah satu yang akan sering ditentang penilaiannya oleh penulis ataupun masyarakat pada karena itu ketika mengkritik sebuah karya sastra, seorang kritikus harus bersikap ramah dalam membangun sebuah komunikasi, menghindari prasangka yang buruk, menghindari fanatisme dan memberikan sebuah penilaian sesuai dengan unsur-unsur atau kriteria dalam sebuah karya sastra dengan penilaian yang jelas dan hak bicara kepada seorang penulis, serta menghindari penyimpangan penilaian agar tidak merusak nama baik penulis karya sastra tersebut. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Ilustrasi jenis kritik. Foto Freepik. Kritik adalah tanggapan atau komentar individu terhadap suatu hal sebagai penilaian. Dalam dunia sastra, ada berbagai macam jenis kritik yang biasanya dituangkan dalam media cetak maupun media kritik sastra dilakukan oleh seorang kritikus sastra yang sudah memiliki wawasan, pengetahuan, serta ilmu-ilmu yang mumpuni tentang karya sastra. Contoh karya sastra yang biasa dikritik adalah novel, buku, birografi, essai, puisi, dan dari buku Mengenal Karya Sastra dalam Bentuk Kritik dan Essai oleh Suci Wulandari, dkk., kritik sastra adalah penilaian untuk menentukan kualitas suatu karya sastra yang bersifat objektif. Dalam penilaiannya, seorang kritikus juga harus menyertakan alasan, baik secara langsung maupun tidak Kritik Karya Sastrailustrasi ciri-ciri kritik karya sastra. Foto Freepik. Kritik karya sastra memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan kritik karya seni lainnya. Berikut ciri-ciri kritik karya sastra yang dikutip dari buku Teori Kritik dan Perapannya dalam Sastra Indonesia tanggapan terhadap objek kajian hasil karya sastra;Memberikan pertimbangan baik dan buruk sebuah karya sastra;Memberikan solusi atau kritik yang membangun;Memaparkan penilaian pribadi tanpa memuat ide-ide tertentu;Manfaat Kritik SastraMasih dari sumber yang sama, kritik sastra memiliki manfaat bagi para penulis, pembaca, dan perkembangan dunia sastra itu sendiri. Berikut ini adalah penjelasannyaManfaat kritik sastra bagi penulisMemperluas wawasan penulis tentang bahasa, objek, tema karangan, maupun teknik motivasi penulis dalam kualitas suatu kritik sastra bagi pembacaMenumbuhkan rasa cinta pembaca kepada karya kemampuan mengapresiasi karya wawasan pembaca akan nilai-nilai yang ada dalam karya kritik karya sastra bagi perkembangan dunia sastraMendorong laju perkembangan sastra baik dalam bentuk kualitatif maupun cakrawala atau masalah yang ada dalam karya berbagai macam jenis kritik dalam karya sastra. Berikut adalah pemaparan jenis-jenis kritik karya sastra secara Kritik Karya SastraIlustrasi jenis kritik karya sastra. Foto Freepik. Rachmat Djoko Pradopo dalam bukunya Teori Sastra Metode Kritik dan Penerapannya menyebutkan, berdasarkan pendekatannya, jenis kritik sastra terbagi menjadi tiga macam, yaituKritikus pada kritik sastra mimetik memandang karya sastra sebagai tiruan aspek alam. Maksudnya, karya sastra digunakan sebagai penggambaran kehidupan manusia. Semakin jelas karya sastra yang menggambarkan suatu realita kehidupan, semakin bagus karya sastra tersebut. Biasanya, pendekatan kritik ini digunakan pada karya sastra novel dan kritik sastra ekspresif menitikberatkan pada pengarang karya sastra. Pada kritik ini, para sastrawan dianggap sebagai unsur pokok yang melahirkan pikiran, persepsi, dan perasaan yang dikombinasikan dalam hasil sastra ekspresif menekankan analisis kemampuan pengarang dalam menuangkan idenya dalam wujud karya sastra. Biasanya kritik sastra ini digunakan untuk mengkaji karya sastra dalam bentuk jenis ini memandang karya sastra sebagai sesuatu yang bebas dan mandiri, bebas dari penyair, pembaca, serta dunia sekitarnya. Biasanya kritik ini digunakan untuk mengkaji suatu essai dalam bidang akademik.. 155 82 481 9 125 7 6 216